Sabtu, 07 Juni 2008

BAB VII SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VII
SISTEM INFORMASI BERBASIS
KOMPUTER



KONSEP DASAR
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem memiliki sistem yang lebih besar yang dinamakan supra sistem, supra sistem dimungkinkan memiliki sistem
yang lebih besar, sehingga dinamakan supra dari
supra sistem. Sebagai contoh sistem komputer memiliki subsistem
perangkat lunak (software), subsistem perangkat
keras (hardware), dan subsistem pengguna
(brainware). Sedangkan subsistem hardware terdiri
dari subsistem piranti input, piranti proses, dan
piranti output. Subsistem piranti input terdiri dari
komponen seperti mouse, keyboard, suara, dan
sebagainya.



Sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat
yang tertentu seperti elemenelemen
(elements), batasan
sistem (boundary), lingkungan
sistem (environments),
penghubung (interface),
masukan (input), pengolahan
(process), keluaran (output),
dan tujuan (goals





Didalam sebuah sistem memiliki penghubung yang berfungsi
melakukan interaksi antar subsistem atau elemen didalam sebuah
sistem. Sistem dapat juga dapat menerima energi masukan dari
elemen yang lain dan melakukan pengolahan untuk menghasilkan
energi keluaran baik yang berguna maupun tidak berguna bagi
sistem. Jika keluaran tidak berguna maka akan dijadikan sampah
atau dibuang oleh sistem. Suatu sistem dibuat pasti memiliki tujuan
tertentu. Sebuah sistem dibuat jika dapat menghasilkan tujuan
sesuai dengan yang dibutuhkan.






Klasifikasi Sistem
• Sistem abstrak dan sistem
• Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
• Sistem tertentu (deterinistic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic
system). Contoh: Sistem program Komputer. Contoh: Sistem persediaan
barang.
• Sistem Tertutup dan sistem terbuka. Contoh sistem gaji perusahaan. Contoh
sistem penjualan.

Sistem Berbasis Komputer
Sistem berbasis komputer adalah sistem yang komponenkomponennya
atau subsistem-subsistemnya terdiri dari :
– Orang
– Perangkat Keras (Hardware) komputer
– Perangkat Lunak (Software) komputer
– Basis data
– Prosedur
– Dokumentasi
Keenam komponen tersebut merupakan dasar pembentuk sistem
berbasis komputer, dan komponen ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6
tersebut merupakan hasil aktifitas rekayasa perangkat lunak
(software engineering). Perangkat lunak komputer adalah produk
yang dihasilkan melalui serangkaian aktivitas proses rekayasa atau
pengembangan software, yang menghasilkan aktivitas berupa :
– Dokumen-dokumen yang menspesifikasikan program yang hendak
dibangun
– Program yang dieksekusi komputer
– Dokumen yang menjelaskan program dan cara kerja program
– Data berbentuk angka atau teks, yang juga berupa audio, video, gambar,
dan sebagainya.



Sistem Informasi
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat
ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan
dalam memngambil atau menginput data, dan kesalahan dalam
mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan
informasi. Jadi data yang dapatkan dan diinputkan harus valid (benar)
hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya.
Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau
disebut juga processing systems atau information processing systems
atau information-generating systems.
Jadi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan
yang diperlukan.







Kualitas Informasi
Suatu informasi akan memiliki manfaat
dalam proses pengambilan keputusan
apabila informasi tersebut mempunyai
kualitas dan nilai.
Kriteria kualitas informasi adalah :
• Akurat : yang berarti informasi harus
tidak bias atau menyesatkan dan bebas
dari kesalahan.
• Tepat waktu : yang berarti informasi
yang sampai kepada penerima tidak
boleh terlambat. Mahalnya nilai
informasi saat ini adalah karena harus
cepatnya informasi tersebut didapatkan,
sehingga diperlukan teknologi mutakhir
untuk mendapatkan, mengolah, dan
mengirimkan.
•Relevan : yang berarti informasi
harus mempunyai manfaat bagi pihak
yang menerimanya.







Sistem Informasi Berbasis Komputer
Fokus utama sistem informasi berbasis komputer
adalah untuk aplikasi otomatisasi perkantoran
(Office Aotumation /OA).
Dimana komputer memiliki porsi yang semakin
berati untuk aplikasi SIA (Sistem Informasi
Akuntansi), SIM (Sistem Informasi Manajemen),
dan DSS (Decission Support System). Komputer
dapat melakukan tugas sesuai dengan yang
diperintahkan oleh penggunanya, bahkan dengan
sistem cerdas (expert system), jaringan saraf
(neural network), dan sistem berbasis
pengetahuan (knowledge-based system),
komputer tidak sekedar membantu pekerjaan
manusia, namun juga bisa memberikan solusi
pada kegiatan yang dianggap sulit oleh manusia



kenapa komputer begitu sangat penting dalam menyediakan
informasi ?
• Kegiatan Bisnis Semakin meningkat dan Rumit
– Globalisasi Ekonomi.
– Persaingan Dunia.
– Kebutuhan teknologi yang Andal.
– Batas waktu semakin singkat.
– Kendala-kendala sosial.
– Tuntutan Pelayanan Praktis dan cepat saji.
• Kemampuan Komputer Semakin Baik
– Kecepatan.
– Kapasitas.
– Repetitif.
– Input yang pasti.
– Output yang akurat.
– Keamanan proses dan dokumentasi.




Keuntungan penggunaan Sistem Informasi
– Penggunaan sistem informasi berbasis komputer dalam
sebuah organisasi atau perusahaan memiliki manfaat
berupa keuntungan-keuntungan seperti :
– Dapat meningkatkan keuntungan perusahaan
– Mengurangi biaya bisnis
– Meningkatkan pangsa pasar (ekspansi berupa
jangkauan dan variasi produk)
– Perbaikan relasi pelanggan atau pelayanan pelanggan
– Meningkatkan efisiensi
– Dapat memperbaiki dalam pengambilan keputusan
– Pemenuhan peraturan lebih baik dan teratur
– Kesalahan lebih sedikit
– Perbaikan keamanan, dan
– Kapasitas lebih banyak atau besar.



Sistem Informasi Manajemen
Banyak definisi tentang Sistem Informasi Manajemen Sistem
(SIM).
Menurut penulis, Sistem Informasi Manajemen adalah suatu
sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan
manajemen. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan bahwa
sistem yang terlibat adalah software, hardware, dan
brainware. Sedangkan informasi merupakan hasil dari
pengolahan data, jadi disini terjadi sebuah proses atau
mekanisme. Sedangkan manajemen adalah suatu aturan
manajerial dari sebuah organisasi. Manjememn informasi
digunakan sebagai sebuah tindakan pengambilan
keputusan manajerial.
Menurut Raymond McLeod, Jr. & G. Schell ("Sistem
Informasi Manajemen”", Prenhallindo, Jakarta, 2004 )
berpendapat bahwa SIM adalah suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa.







Peranan Sistem Informasi Dalam Proses
Manajemen
adalah menyediakan informasi untuk menunjang
proses pengambilan keputusan yang dilakukan
manajemen.
Tugas sistem informasi adalah menyediakan informasi
yang bersifat internal. Agar informasi yang dihasilkan
sistem informasi lebih mengena dan berguna bagi
manajemen maka harus dilakukan analisa untuk
mengetahui kebutuhan informasi bagi setiap tingkatan
manajemen. SIM dalam perspektif juga menyediakan
informasi bagi orang-orang selain manajer, seperti
sistem informasi antar organisasi, masyarakat umum,
pemerintah, dan sebagainya


Kerangka SIM dalam proses pengambilan
keputusan manajerial dapat digambarkan melalui
piramida SIM berikut ini :






SIM dan Pemecahan Masalah
SIM dan subsistem-subsistem organisasi
didalamnya memiliki andil dalam pemecahan
masalah dalam dua hal sebagai berikut :
– Sumber Daya Informasi Sorganisasai. SIM merupakan
usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi
pemecahan masalah. SIM menentukan tingkat
pencapaian di tingkat lain seperti DSS, kantor virtual,
dan sistem berbasis pengetahuan.
– Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik
SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus
mengalir ke manajer untuk menandai ada tidaknya
masalah, jika ada selanjutnya memahaminya dengan
menentukan lokasi dan penyebabnya.



Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang
penghargaan Nobel dari Carnegie-Mellon
University berpendapat bahwa suatu keputusan
manajemen dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
– Keputusan Terprogram (terstruktur). Yaitu keputusan
yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga
suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya
sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de
novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
– Keputusan Tidak Terprogram (tak terstruktur). Yaitu
keputusan bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang
konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk
menangani masalah ini karena belum pernah ada
sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak
terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya
sehingga memerlukan perlakukan yang sangat khusus.



Proses pengambilan keputusan juga dibagi menjadi
keputusan tertutup dan keputusan terbuka.
• Sistem Pengambilan Keputusan Tertutup. Yaitu menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan.
Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
– Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing.
– Memilih metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan
dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
– Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
• Sistem Pengambilan Keputusan Terbuka. Yaitu memandang
keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan
sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan
pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. model ini menganggap bahwa pengambil keputusan:
– Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
– Mmelakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa
alternatif yang memuaskan.
– Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya (bukti
keberhasilan atau kegagalan).



Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan
menurut Simon, terdiri dari 4 tahapan yaitu:
– Kegiatan intelejen. Yaitu mengamati lingkungan
untuk mencari kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki.
– Kegiatan Merancang. Yaitu menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin.
– Kegiatan Memilih. Yaitu memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
– Kegiatan Menelaah. Yaitu menilai pilihan-pilihan
yang lalu.



Sistem Pengambilan Keputusan (Dicision
Support System DSS)
DSS merupakan salah satu produk software yang
dikembangkan secara khusus untuk membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan
DSS adalah sebagai ‘second opinion’ atau ‘information
sources’, sebagai bahan pertimbangan seorang manajer
sebelum memutuskan kebijakan tertentu Pendekatan
untuk DSS yang popular adalah dengan menggunakan
teknik simulasi yang interaktif, sehingga diharapkan sistem
ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata yang
sesungguhnya.
Lima karakteristik utama DSS :
– Sistem yang berbasis komputer
– Dipergunakan untuk mengambil keputusan
– Untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit yang tidak
dapat digunakan dengan kalkulasi manual
– Melalui cara simulasi yang interaktif
– Komponen utamanya data dan model analysis





Secara garis besar DSS dibangun oleh 3 komponen :
– Database : Sistem Database adalah kumpulan semua data yang
dimiliki oleh perusahaan, baik data dasar maupun transaksi seharihari
– Model Base : adalah suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam format kuantitatif.
– Software System : paduan dua komponen sebelumnya setelah
sebelumnya direpresentasikan ke dalam bentuk model yang
dimengerti oleh sistem komputer.
Produk DSS yang baru adalah DGMS (Dialog Generation
and Management System), yang merupakan suatu sistem
untuk memungkinkan terjadinya ‘dialog’ interaktif antara
komputer dan manusia (user). Jenis-jenis DSS : untuk
pelaporan (report) atau pencarian informasi (query), untuk
penyusunan anggaran tahunan, untuk melakukan kenaikan
gaji karyawan, untuk menentukan besarnya jam lembur
karyawan, untuk memprediksi pendapatan perusahaan di
masa mendatang dari beberapa divisi, dll.




Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information
System /EIS)
EIS adalah : Informasi yang tepat dan akurat yang dibutuhkan
oleh seorang eksekutif yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan. Selain itu diperlukan tersedianya
fasilitas pendukung yang mudah dipergunakan, dan dapat
benar-benar memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses pengambilan keputusan. Suatu organisasi
dikatakan berhasil jika key performance measure yang
dimiliki memenuhi atau diatas target yang telah ditetapkan.
Penyebab dari kegagalan atau buruknya kinerja EIS :
– Salah mengerti mengenai cara kerja EIS, misal dianggap
sistem yang terpisah dari modul-modul yang lain, jika
database utama unreliablesehingga informasi yang
dihasilkan juga tidak mempunyai kualitas yang baik.
– Data yang tidak up-to-date
– Modul EIS yang sederhana yang tidak memiliki fasilitas
advanced features.




Pembangunan Sistem Informasi
Dalam membangun sistem informasi bisnis produk
yang akan dihasilkan bisa dikategorikan dua hal
yaitu :
– Front-Office Information System, yaitu sistem informasi
yang mendukung fungsi bisnis yang mencapai
konsumen (konstituent), dan
– Back-Office Information System, yaitu sistem informasi
yang mendukung operasi bisnis internal dan
berinteraksi dengan pemasok.
Kedua sistem informasi tersebut akan mengalirkan
data ke sistem informasi manajemen dan sistem
pendukung keputusan yang mendukung
kebutuhan bisnis manajemen.








Arsitektur Sistem Informasi
Sistem Informasi modern yang sangat kompleks dibangun
dengan menggunakan kerangka arsitektur sistem
informasi. Arsitektur sistem informasi berperan sebagai
kerangka tingkat lebih tinggi untuk memahami pandanganpandangan
yang berbeda akan blok-blok pemangun
mendasar sebuah sistem informasi. Secara mendasar
sebuah arsitektur sistem informasi menyediakan pondasi
untuk mengorganisasikan berbagai komponen sistem
informasi apapun yang kita kembangkan.
Pemilik dan pengguna sistem biasanya cenderung terfokus
pada tiga tujuan bisnis umum dari semua sistem informasi.
Perspektif sistem informasi yang berorientasi tujuan
berupa :
– Tujuan untuk memperbaiki pengetahuan bisnis.
Pengetahuan merupakan produk informasi dan data.
– Tujuan untuk memperbaiki layanan dan proses bisnis.
– Tujuan untuk memperbaiki komunikasi bisnis dan kolaborasi
orang-orang.



Tujuan dasar sistem informasi adalah memperbaiki pengetahuan bisnis.
Pengetahuan bisnis diambil dari data dan informasi, melalui pemrosesan
dimana data diolah untuk menghasilkan informasi yang menghasilkan
pengetahuan.
Pengetahuan adalah apa yang memungkinkan perusahaan mencapai misi dan
visinya.
• Pembangunan Proses
Tujuan lain yang sangat mendasar dalam sistem informasi adalah
memperbaiki proses bisnis. Proses mewakili kerja dalam sistem, orang
dapat mengerjakan beberapa proses, sedangkan komputer dan mesin
mengerjakan proses-proses yang lainnya.
• Pembangunan Komunikasi
Bertujuan untuk memperbaiki komunikasi dan kolaborasi bisnis antara karyawan
dan unsur-unsur pokok lainnya dalam suatu organisasi. Perbaikan komunikasi
dalam sistem informasi biasanya diarahkan ke dua tujuan utama kritis sistem
informasi, yaitu :
– Sistem informasi harus menyediakan antarmuka komunikasi yang efektif dan efisien
ke pengguna sistem. Antarmuka komunikasi harus memajukan kerja tim dan
koordinasi aktivitasnya.
– Sistem informasi harus berantarmuka dengan efektif dan efisien dengan sistemsistem
informasi lain yang didalam bisnis dan sistem-sistem informasi bisnis-bisnis
lain.



Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi berarti tindakan
mengubah, mengantikan atau menyusun sistem
informasi yang selama ini digunakan baik secara
kesuluruhan maupun sebagian untuk diperbaiki
menjadi sistem baru yang lebih baik. Untuk
menjadikan sistem informasi baru yang lebih baik
diperlukan dukungan perangkat teknologi informasi.
Sebuah organisasi dalam melakukan penggantian
sistem lama menjadi sistem baru tentunya memiliki
alasan-alasan yang jelas. Alasan-alasan tersebut
adalah :
– Terdapat permasalahan-permasalahan yang muncul
pada sistem lama.
– Adanya kesempatan-kesempatan.
– Adanya instruksi dan kebijakan baru.



Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah suatu cara atau metode yang disarankan untuk melakukan
sesuatu hal. Pendekatan sistem merupakan metodologi dasar untuk
memecahkan masalah. Metodologi Pengembangan sistem informasi
berarti suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan
sistem informasi berbasis komputer. Metode yang paling umum
digunakan adalah dengan siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle /SDLC) atau disebut siklus hidup sistem (system
life cycle/ SLC) saja. Metode SDLC menggunakan pendekatan sistem
yang disebut pendekatan air terjun (waterfall approach), yang
menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem.
Tahap-tahap dalam pengembangan sistem sesuai dengan SDLC meliputi
tahapan sebagai berikut :
– Perencanaan sistem (system planning),
– Analisissistem(system analysis),
– Desain/Perancangan sistem (system design),
– Penerapan/Implementasi sistem (system implementation)
– Perawatan sistem (system maintenance)
Tahapan tersebut dinamakan tahap air terjun (waterfall) karena pada setiap
tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari
perencanaan, analsis, desain, implementasi, dan Perawatan. Dimana
pada setiap tahapan sistem bisa melakukan revisi atau perbaikan sistem
sebelumnya.









Peran Personal Sistem Analis Sistem
Analis sistem adalah seseorang yang mempunyai keahlian atau
kemampuan luas dibidang teknologi informasi dan bisnis, serta dapat
menggunakan pengetahuan aplikasi komputer di dalam memecahkan
masalah. Atau seseorang yang bertangung jawab menterjemahkan
kebutuhan-kebutuhan pemakai kedalam spesifikasi teknik yang
dilakukan oleh programer dan terhadap permintaan seorang manajer.
Programmer
Tugas seorang Programmer adalah :
– Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer
(coding).
– Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem
komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
– Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan
instruksi-instruksi program.
– Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak
orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang
mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.
Pengguna Sistem
– User. Disebut juga sebagai end-user (operator) dan user-manager yang
mengawasi pekerjaan end-user.
– Manajemen. Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana
pengembangan sistem dan penyediaan dana.









Fungsi Sistem Analis :
• Mengidentifikasikan kebutuhan user. Contoh : Suatu perusahaan menginginkan pemakaian komputer
dalam pengolahan data, maka harus di analisis atau diidentifikasikan semua masalah yang ada pada
proses yang sudah berjalan kemudian mempelajari dengan tepat berbagai formulir yang ada di
perusahaan tersebut.
• Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.
• Memilih alternatif metoda pemecahan masalah yang paling tepat.
• Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.
Tugas yang harus dilakukan oleh seorang Sistem Analis:
• Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file, formulir yang berkaitan dengan sistem
untuk merancang sistem yang baru.
• Menyusun dan memberikan rekomendasi berdasarkan data-data yang sudah terkumpul.
• Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasikan aplikasi-aplikasi untuk penerapannya
pada komputer.
• Menganalisa dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru.
• Mengawasi kegiatan dari penerapan sistem yang baru.



Personal sistem yang lain
• Network/System Administrator. Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN,
WAN. Selain itu bertugas menjaga keamanan dan kontinuitas jaringan sistem yang digunakan,
termasuk hal-hal seperti mengeset komputer agar terkoneksi ke internet, mengeset e-mail server
(misal: Outlook), FTP server, DNS server. Network administrator merupakan orang yang sering
ditanyai bila terjadi troubleshooting dalam jaringan.
• Technician (Hardware).Personil yang menetapkan konfigurasi hardware yang tepat agar dapat
bekerja secara optimal.
• Database Administrator.Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database, mencakup
pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses kepada user, backup, recovery dan
mengoptimalkan performa database.d. Documenter. Personil yang membuat dokumentasi sistem,
mencakup buku operasional, aplikasi, teknis dan sistem.
• Software Tester. Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat programmer sesuai
spesifikasi.
• Web dan Graphic Designer. Pesonil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi
berbasis GUI (Graphic User Interface). Seorang web designer bertanggung jawab atas elemen
visual dan multimedia dari sebuah situs. Bekerja sama dengan programer web, mereka bertugas
merancang situs baik dari segi isi maupun grafis. Seorang graphic designer (desainer grafis) dapat
bekerja di luar desain situs, seperti menjadi staf artistik pada majalah atau koran.
• ERP (Enterprise Resources Palnning) Consoltant. Tugas intinya adalah memberi masukan atau
saran akan pengembangan suatu sistem dengan software database tertentu. Tujuannya supaya
perusahaan klien lebih efektif dalam melakukan pekerjaan, dengan pengeluaran yang lebih minim.
Tak jarang seorang konsultan ERP juga dituntut untuk memberi solusi pengumpulan dan pencarian
data (data warehousing dan data mining).




Model Pendekatan Pengembangan Sistem
• Model-Driven. Merupakan model pendeketan pengembangan sistem yang
tertua, yang digunakan untuk menganalisis dan mendesain sistem-sistem
informasi ddasarkan pada pemodelan sistem. Model-driven menggunakan
sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan pembuatan gambar
model-model sistem untuk membantu visualisasi dan analisis masalah,
mendefinisikan persyaratan bsisnis dan mendesain sistem informasi.
• Prototyping. Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai
potensial tentang sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses
menghasilkan sebuah prototype disebut dengan prototyping. Prototipe dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu :
– Prototipe jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional.
– Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi
sebgai cetak biru bagi sistem operasional.
• Rapid Aplication Development (RAD). RAD merupakan seperangkat strategi,
metodologi dan peralatan yang terintegrasi yang ada dalam satu kerangka kerja
menyeluruh yang disebut information engineering. RAD menekankan
pengembangan sistem yang cepat melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif
dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype bekerja
sebuah sistem yang pada akhirnya ke dalam sistem final.
• Rancang Ulang Bisnis (Business Process Reengineering /BPR). BPR
dimaksudkan untuk melakukan proses rancang ulang terhadap proses bisnis,
mengubah fungsionalitasnya dengan menggunakan teknologi informasi.

Tidak ada komentar: